Inflasi Indonesia Maret 2024 Tembus 3,05% Year-on-Year! IHSG Rontok Ditutup -1,15%: Saham Big Bank Runtuh
Berdasarkan pada rilis data Badan Pusat Statistik Indonesia (Senin, 1 April 2024), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di bulan Maret kembali naik, tercatat menjadi 3,05% year-on-year, naik dari 2,75% di bulan sebelumnya!
Angka tersebut masih dalam target inflasi Bank Indonesia 2,5±1% walaupun lebih tinggi dibandingkan dengan asumsi konsensus yang hanya memprediksi inflasi tahunan sekitar 2,91%.
Baca juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) Cetak Laba Bersih Rp158 Miliar! Bakal Tebar Dividen?
Rilis data inflasi Maret 2024. Sumber: BPS. |
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Berikut rincian kenaikannya:
- kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,43%
- kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,89%
- kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,55%
- kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,03%
- kelompok kesehatan sebesar 2,17%
- kelompok transportasi sebesar 0,99%
- kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,62%
- kelompok pendidikan sebesar 1,70%
- kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,51%
- kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,56%
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,13%.
Secara bulanan (m-to-m), inflasi Maret adalah sebesar 0,52% (vs bulan sebelumnya 0,37%). Kenaikan inflasi bulanan ini bertepatan dengan momen bulan Ramadan.
Sedangkan secara year-to-date, inflasi dari bulan Januari hingga bulan Maret 2024 adalah 0,93%.
Komoditas penyumbang utama inflasi bulanan adalah inflasi telur ayam ras 0,09%, daging ayam ras 0,09%, beras 0,09%, cabai rawit 0,02%, serta bawang putih 0,02%.
Kemudian, tingkat inflasi komponen inti y-on-y Maret 2024 sebesar 1,77%, m-to-m sebesar 0,23%, dan y-to-d sebesar 0,57%
Daya beli masyarakat Indonesia diprediksi akan berlanjut tertekan dengan tingginya kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.
Bank Indonesia juga diprediksi akan tetap menahan suku bunga di level 6%.
Rupiah juga tertekan seiring dengan data inflasi yang naik di atas ekspektasi. Pada akhir Maret 2023 kemarin, rupiah tercatat berada di level Rp 15.857 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara di awal bulan April, pukul 14.16 WIB, rupiah kembali melemah ke level Rp 15.913 per dolar AS.
Baca juga: Bocoran Laba Bank Syariah Indonesia (BRIS) Bulan Februari 2024! Growth-nya Masih Lanjut?
Inflasi Naik, IHSG Terjun
Rilis data inflasi Maret yang di atas ekspektasi direspons negatif oleh investor. Di penutupan perdagangan Senin, 1 April 2024, IHSG mengalami penurunan sebesar -1,15% di level 7.205,06 atau turun -83,75 poin. Di sesi yang kedua, IHSG sempat menyentuh level terendahnya hari ini di 7.137,46.
Semua sektor, kecuali basic industri yang naik +0,36%, kompak mengalami penurunan. Sektor keuangan mengalami penurunan paling signifikan, -2.70%, tertarik ke bawah oleh penurunan harga saham big bank.
- BBCA -2,23%
- BBRI -2,07%
- BBNI -4,24%
- BMRI -4,83%
- BBTN -4,18%
- BRIS -5.90%
Transaksi harian pasar reguler, nego, dan tunai di IHSG hari ini total nilainya sebesar Rp 11,41 triliun.
Gabung dalam percakapan