Selamat datang di TokoKata! Tempat belajar investasi dan memperluas wawasan dunia! Follow kami di Google News!

Crazy Rich Vietnam Truong My Lan Dijatuhi Hukuman Mati Akibat Kasus Penipuan Bank Rp 700 Triliun!

Kasus Truong My Lan menggemparkan dunia dengan nilai korupsi yang fantastis! Crazy Rich Vietnam ini divonis mati!
Crazy Rich Vietnam Truong My Lan divonis mati

Crazy rich wanita bernama Truong My Lan, pemilik grup Van Thinh Phat, dijatuhi hukuman mati gara-gara melakukan korupsi yang merugikan salah satu bank terbesar di Vietnam hingga sekitar $44 miliar, atau setara dengan Rp 704 triliun jika mengacu pada nilai tukar 11 April 2024, $1 = Rp 16.000.

Kasus korupsi Truong My Lan ini nilainya jauh melebih dugaan korupsi tata niaga di PT Timah (IDX: TINS) di Indonesia, yang merugikan negara sekitar Rp 271 triliun.

Kasus Truong My Lan ini merupakan kasus penipuan terspektakuler yang pernah terjadi di Vietnam, dan merupakan salah satu kejahatan bank terbesar yang pernah terjadi di dunia!

Di balik serambi kuning megah gedung pengadilan era kolonial di Kota Ho Chi Minh, seorang pengembang properti Vietnam berusia 67, Truong My Lan, tahun dijatuhi hukuman mati pada hari Kamis, 11 April 2024, karena menjarah salah satu bank terbesar di negara tersebut dalam kurun waktu 11 tahun.

Truong My Lan adalah satu dari sedikit perempuan di Vietnam yang dijatuhi hukuman mati karena kejahatan kerah putih.

Keputusan ini mencerminkan skala penipuan yang tidak masuk akal. Truong My Lan dihukum karena mengambil pinjaman yang tidak wajar sebesar $44 miliar (lebih dari Rp 700 triliun) dari Saigon Commercial Bank.

Putusan tersebut mengharuskan Truong My Lan untuk mengembalikan $27 miliar (Rp 432 triliun), jumlah fantastis yang menurut jaksa penuntut mungkin tidak akan pernah bisa ditagih sepenuhnya.

Baca juga: Bank Syariah Indonesia (IDX: BRIS) Akan Segera Menggelar RUPS! Begini Potensi Dividennya!

Publik Vietnam percaya bahwa hukuman mati ini adalah cara pengadilan mendorong terpidana untuk mengembalikan sebagian dari miliaran uang yang dikorupsi.

Otoritas komunis Vietnam, yang biasanya tertutup, berterus terang mengenai kasus ini, dan menjelaskannya secara detail kepada media. Mereka mengatakan setidaknya 2.700 orang telah dipanggil untuk memberikan kesaksian. Kasus ini  juga melibatkan 10 jaksa penuntut dan sekitar 200 pengacara.

Barang buktinya di simpan di dalam 104 kotak dengan berat total 6 ton!

Delapan puluh lima orang lainnya diadili bersama Truong My Lan. Mereka menyangkal tuduhan tersebut dan dapat mengajukan banding.

Semua terdakwa dinyatakan bersalah. Empat orang diganjar hukuman penjara seumur hidup. Sisanya dijatuhi hukuman penjara kurungan minimal 3 tahun yang dapat ditangguhkan dan maksimal 20 tahun.

Suami dan keponakan Truong My Lan masing-masing menerima hukuman penjara 9 dan 17 tahun.

“Saya rasa, belum pernah ada persidangan seperti ini di era pemerintahan komunis,” kata David Brown, pensiunan pejabat Departemen Luar Negeri AS yang memiliki pengalaman panjang di Vietnam.

Baca juga: Harga CPO Naik +20% Sejak Awal 2024: Saham PT PP London Sumatra (LSIP) Mulai Uptrend Lagi?

Operasi Anti Korupsi

Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Nguyen Phu Trong
Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Nguyen Phu Trong. Sumber: Kementrian Pertahanan Vietnam.

Persidangan Truong My Lan merupakan babak paling dramatis sejauh ini dalam kampanye antikorupsi "Tungku Berkobar" yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong.

Nguyen Phu Trong adalah seorang ideolog konservatif yang mendalami teori Marxis. Dia percaya bahwa kemarahan rakyat atas korupsi yang tidak terkendali merupakan ancaman nyata terhadap monopoli kekuasaan Partai Komunis Vietnam.

Nguyen Phu Trong memulai program antikorupsinya sejak tahun 2016. Nguyen Phu Trong pada watu itu berhasil mengalahkan perdana menteri yang saat itu pro-bisnis dan berhasil menjadi Sekjen Partai Komunis, jabatan tertinggi di pemerintahan Vietnam.

Kampanye antikorupsi ini telah menyebabkan dua presiden dan dua wakil perdana menteri dipaksa mengundurkan diri, dan ratusan pejabat didisiplinkan atau dipenjara. 

Pada usia 79 tahun, kesehatan Nguyen Phu Trong memburuk, dan hampir pasti dia harus pensiun pada Kongres Partai Komunis berikutnya pada tahun 2026 nanti.

Ia merupakan salah satu sekretaris jenderal yang paling lama menjabat dan paling berpengaruh, memulihkan otoritas sayap konservatif partai komunis Vietnam ke tingkat yang belum pernah terlihat sejak reformasi tahun 1980an. 

Siapa Truong My Lan?

Truong My Lan
Truong My Lan (paling kiri). Sumber: Vietnam Plus.

Truong My Lan berasal dari keluarga Sino-Vietnam di Kota Ho Chi Minh. Kota ini telah lama menjadi mesin komersial perekonomian Vietnam dengan komunitas etnis Tionghoa yang besar.

Dia memulai karirnya sebagai pedagang di kios pasar, menjual kosmetik bersama ibunya.

Kemudian, Truong My Lan mulai membeli tanah dan properti setelah Partai Komunis Vietnam memulai periode reformasi ekonomi, yang dikenal sebagai Doi Moi, pada tahun 1986. Pada tahun 1990an, dia memiliki hotel dan restoran dalam jumlah yang besar.

Meskipun Vietnam terkenal di luar negeri karena sektor manufakturnya yang berkembang pesat, sebagai rantai pasokan alternatif selain Tiongkok, sebagian besar orang kaya di Vietnam seperti Truong My Lan memperoleh penghasilan dari bisnis pengembangan dan spekulasi di bidang properti.

Semua tanah di Vietnam secara resmi milik negara. Mendapatkan akses terhadap tanah sering kali bergantung pada hubungan pribadi dengan pejabat negara. Korupsi di Vietnam meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonominya dan menjadi fenomena endemi.

Kasus Korupsi Truong My Lan

Pada tahun 2011, Truong My Lan mengantongi izin untuk mengatur merger (penggabungan) tiga bank kecil yang kekurangan modal. Tiga bank tersebut kemudian menjadi entitas yang lebih besar: Saigon Commercial Bank.

Undang-undang Vietnam melarang orang pribadi untuk memiliki lebih dari 5% saham di bank mana pun. 

Namun, melalui ratusan perusahaan cangkang dan orang-orang yang bertindak sebagai kuasanya (akun nomine), Truong My Lan ternyata memiliki lebih dari 90% saham Saigon Commercial.

Jaksa penuntut menuduh Truong My Lan menggunakan kekuasaan itu untuk menunjuk orang-orangnya sendiri sebagai manajer, dan kemudian memerintahkan mereka untuk menyetujui ratusan pinjaman ke jaringan perusahaan cangkang yang ia kendalikan.

Jumlah yang diambil sangat mencengangkan. Pinjamannya mencakup 93% dari seluruh pinjaman yang disalurkan oleh Saigon Commercial Bank.

Saigon Commercial Bank

Menurut kejaksaan setempat, selama periode tiga tahun sejak Februari 2019, Truong My Lan memerintahkan sopirnya untuk menarik uang tunai sebanyak 108 triliun Dong Vietnam, lebih dari $4 miliar (Rp 64 triliun), dan menyimpan uang tersebut di basemen rumahnya.

Uang tunai yang disimpan di dalam basemen rumah Truong My Lan diperkirakan setidaknya berbobot dua ton.

Truong My Lan juga dituduh memberikan suap dalam jumlah besar untuk memastikan pinjaman ilegalnya tidak pernah diperiksa.

Seorang mantan kepala inspektur di bank sentral dijatuhi hukuman seumur hidup karena menerima suap sebesar $5 juta (Rp 80 miliar).

Namun, publik Vietnam masih bertanya-tanya, bagaimana cara Truong My Lan bisa menghindari endusan pihak berwajib, mengingat jangka waktu penipuan yang lama dan nominalnya yang fantastis.

“Saya bingung,” kata Le Hong Hiep yang menjalankan Program Studi Vietnam di ISEAS – Yusof Ishak Institute di Singapura.

"Karena itu bukan rahasia. Sudah diketahui secara luas di pasar bahwa Truong My Lan dan grup Van Thinh Phat miliknya menggunakan SCB (Saigon Commercial Bank) sebagai celengan pribadi mereka untuk mendanai akuisisi massal real estate di lokasi strategis"

“Jelas dia harus mendapatkan uangnya dari suatu tempat. Tapi hal ini adalah praktik yang umum. SCB bukan satu-satunya bank yang digunakan seperti ini. Jadi mungkin pemerintah kecolongan karena banyak sekali kasus serupa di pasar."

Analis David Brown yakin dia dilindungi oleh tokoh-tokoh berpengaruh yang telah mendominasi bisnis dan politik di Kota Ho Chi Minh.

Paradoks Vietnam

Di bawah kepemimpinan Nguyen Phu Trong, partai Partai Komunis Vietnam telah menetapkan tujuan ambisius untuk mencapai status negara maju pada tahun 2045, dengan ekonomi berbasis teknologi dan pengetahuan. Hal ini mendorong hubungan Vietnam dengan Amerika Serikat semakin erat.

Menurut analis, Vietnam bisa saja terjebak dalam paradoks antara pertumbuhan ekonomi versus kampanye anti korupsi.

Model pertumbuhan ekonomi di Vietnam telah lama bergantung pada praktik korupsi. Korupsi telah menjadi minyak yang membuat mesin ekonomi Vietnam tetap berfungsi. Jika mereka menyetop minyak tersebut, segala sesuatunya mungkin tidak akan berfungsi lagi.

Sudah ada keluhan bahwa birokrasi melambat karena para pejabat Vietnam enggan mengambil keputusan yang mungkin melibatkan mereka dalam kasus korupsi.

Sumber utama: Truong My Lan: Vietnamese billionaire sentenced to death for $44bn fraud

Professional content writer, copywriter, and owner of TokoKata. Passionate blogger and SEO enthusiast. Practicing my bachelor's degree in accounting at the Indonesian Stock Exchange.