Emas kembali menggila jelang berakhirnya Government Shutdown di Amerika Serikat

Harga emas dunia kembali menguat pada Selasa (5/11/2025), menembus level tertinggi dalam hampir tiga pekan terakhir. Kenaikan ini didorong oleh pembukaan kembali pemerintahan Amerika Serikat (AS) setelah government shutdown yang berlangsung hingga lebih dari 41 hari. 

Hal ini akan mendorong dirilisnya kembali data ekonomi penting menjelang potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Desember.

Harga emas spot naik 0,5% menjadi US$4.137,06 per troy ounce pada pukul 08.16 GMT, setelah sempat menyentuh level tertinggi sejak 23 Oktober di US$4.148,75 per ounce — masih di bawah rekor tertinggi US$4.381,21 yang dicapai pada 20 Oktober.

Pergerakan harga emas november
Harga emas kembali bergairah (Selasa 11 November 2025).

Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember juga naik 0,5% ke level US$4.143,80 per ounce.

Analis dari Saxo Bank, Ole Hansen, mengatakan bahwa penguatan emas kali ini dipicu oleh kekhawatiran fiskal AS yang kembali mencuat, karena pembukaan kembali pemerintahan federal dapat memicu tambahan belanja pemerintah yang dibiayai melalui utang baru.

Senat AS pada Senin (4/11/2025) telah menyetujui rancangan undang-undang kompromi untuk mengakhiri penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah negara tersebut, yang mengakibatkan tertundanya publikasi sejumlah data ekonomi penting, termasuk laporan ketenagakerjaan non-pertanian (non-farm payrolls).

Rancangan tersebut kini akan diajukan ke House of Representatives yang dikendalikan Partai Republik. Ketua, Mike Johnson, menyatakan bahwa ia berupaya meloloskan rancangan itu secepatnya, kemungkinan pada Rabu (6/11/2025).

Menurut Hansen, pembukaan kembali pemerintah juga akan memulihkan arus data ekonomi yang selama ini tertunda, sehingga memperkuat ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan suku bunga pada Desember mendatang.

Sementara itu, kebijakan moneter The Fed masih menjadi sumber ketidakpastian. Para pembuat kebijakan dilaporkan terbelah dalam menentukan arah kebijakan suku bunga, setelah dua kali pemangkasan dilakukan sepanjang tahun ini.

Gubernur The Fed Stephen Miran bahkan menyebutkan bahwa pemangkasan sebesar 50 basis poin dapat menjadi opsi yang sesuai untuk bulan Desember.

Data ekonomi terbaru AS juga menunjukkan tanda-tanda perlambatan, dengan penurunan jumlah tenaga kerja pada Oktober dan sentimen konsumen yang melemah ke posisi terendah dalam tiga setengah tahun pada awal November.

Para pelaku pasar kini memperkirakan 64% peluang bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan.

Analis dari Julius Baer, Carsten Menke, menilai bahwa prospek emas dan perak masih positif, didukung oleh fundamental pasar yang kondusif dan kekhawatiran investor akan tertinggal dari momentum kenaikan (fear of missing out).

Secara historis, emas, yang merupakan aset tanpa imbal hasil, cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan saat ketidakpastian ekonomi meningkat.

Selain emas, harga perak spot naik 0,5% menjadi US$50,81 per ounce, platinum menguat 1% ke US$1.593,11, dan palladium naik 1,3% ke US$1.433,36 per ounce.

Professional content writer, copywriter, and owner of TokoKata. Passionate blogger and SEO enthusiast. Practicing my bachelor's degree in accounting at the Indonesian Stock Exchange.