Selamat datang di TokoKata! Tempat belajar investasi dan memperluas wawasan dunia! Follow kami di Google News!

Penyaluran Kredit Kuartal I 2024 Tumbuh Positif! Uang Beredar Capai Rp 8.888 Triliun!

Penyaluran kredit pada kuartal II 2024 diprediksi akan semakin ketat seiring dengan naiknya BI-rate yang sentuh level 6,25%.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25%!
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 April 2024 memutuskan untuk menaikkan BI-Rate sebesar 25 bps menjadi 6,25%. Foto: Pandu Ardi/Google Reviews.

Hasil Survei Perbankan Bank Indonesia mengindikasikan penyaluran kredit baru pada kuartal I 2024 tumbuh positif, meski tidak setinggi kuartal IV 2023 sesuai dengan pola historisnya.

Hal ini tecermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru kuartal I 2024 sebesar 60,8%. Pertumbuhan penyaluran kredit baru tersebut terjadi pada seluruh jenis kredit.

Baca juga: Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan: BI-Rate Jadi 6,25%!

Demikian disampaikan Asisten Gubernur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam keterangan tertulis yang diterima oleh InfoPublik pada Jumat (26/4/2024).

Selanjutnya, kata Erwin, pada triwulan kedua, 2024 penyaluran kredit baru diperkirakan tetap tumbuh dengan SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 57,6%.

Menurut Erwin, standar penyaluran kredit pada triwulan II 2024 diprediksi sedikit lebih ketat pada seluruh jenis kredit kecuali KPR/KPA. Mayoritas aspek kebijakan penyaluran kredit kemungkinan akan lebih ketat, khususnya suku bunga kredit dan agunan.

"Sementara itu, jangka waktu kredit dan persyaratan administrasi diprakirakan lebih longgar," kata Erwin.

Ia menjelaskan, hasil survei menunjukkan responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan. Responden memprakirakan outstanding kredit sampai dengan akhir tahun 2024 terus tumbuh.

"Optimisme tersebut antara lain didorong oleh prospek kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit," pungkas Erwin.

Baca juga: Bank Rakyat Indonesia (IDX:BBRI) Raih Laba Bersih Rp 15,9 Triliun Pada Kuartal I 2024: Kualitas Aset Memburuk!

Uang Beredar Tumbuh Lebih Tinggi pada Maret 2024

Erwin juga menyampaikan bahwa Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2024 tumbuh lebih tinggi.

Posisi M2 pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp 8.888,4 triliun atau tumbuh sebesar 7,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 5,3% (yoy).

Menurut Erwin, perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,9% (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,2% (yoy).

Ia menambahakan, perkembangan M2 pada Maret 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat.

"Penyaluran kredit pada Maret 2024 tumbuh sebesar 11,8% (yoy), meningkat dibandingkan ​pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,0% (yoy)," ujar Erwin.

Ia juga menyamaikan bahwa tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 18,0% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 1,0% (yoy) pada Februari 2024.

Sementara itu, aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 1,1% (yoy), setelah tumbuh sebesar 2,3% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Baca juga: Saham Telkom Indonesia (IDX:TLKM) Longsor: Apa Penyebabnya?

Professional content writer, copywriter, and owner of TokoKata. Passionate blogger and SEO enthusiast. Practicing my bachelor's degree in accounting at the Indonesian Stock Exchange.