BCA Cetak Laba Rp 14,1 Triliun di Kuartal I 2025, Tumbuh Melejit +9,8% YoY!

Performa BBCA pada kuartal I 2025 terbilang solid. Namun, ada beberapa poin penting yang investor harus waspadai!
Laba rugi BBCA kuartal I 2025.
Laba rugi BBCA kuartal I 2025.

PT Bank Central Asia Tbk (IDX:BBCA) telah menerbitkan laporan keuangan interim Kuartal I 2025 pada hari Rabu 23 April 2025 kemarin. Laporan tersebut menunjukkan performa yang cukup mengejutkan!

Selama bulan Januari hingga Maret 2025, BBCA berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 14,1 triliun, naik +9,8% jika dibandingkan dengan performa tahun sebelumnya dalam periode yang sama.

Laba tersebut setara 24% dari laba estimasi 2025 forecast konsensus.

Meskipun labanya naik tinggi, high single digit, ada beberapa hal penting yang perlu diwaspadai oleh investor.

Baca juga: Prospek Kuartal I 2025 BRIS: Masih Bisa Tumbuh Double Digit?

Pada kuartal I 2025, kredit yang disalurkan oleh BBCA telah mencapai Rp 941 triliun,  tumbuh kuat hingga +12,6% year-on-year (vs. kuartal I 2024: Rp 836 triliun), dan berada di atas guidance 2025 dari manajemen di kisaran 6% - 8%.

Namun, manajemen BBCA menjelaskan bahwa hasil tersebut terdorong oleh lonjakan pinjaman money market jangka pendek. Manajemen BBCA juga menjelaskan bahwa perseroan akan cenderung lebih berhati–hati dalam mengucurkan kredit di tahun 2025 ini.

Untungnya, DPK BBCA mengalami pertumbuhan yang cukup solid, mencapai Rp 1.193 triliun (naik 6,5% vs. kuartal I 2024). Untuk CASA tumbuh hingga 8,3% (kuartal I 2025: Rp 979 triliun vs. 2024: Rp 904 triliun).

Selain ada potensi melambatnya laju pertumbuhan kredit,  BBCA juga mengalami penurunan kualitas aset.

NPL naik ke level 2% pada kuartal I 2025 (vs. kuartal I 2024: 1,9%) dan LAR naik secara kuartalan ke level 6% (vs. kuartal IV 2024: 5,3%).

Menurut manajemen BBCA, Kenaikan NPL tersebut dengan penyaluran kredit di sektor tekstil, sementara kenaikan LAR disebabkan oleh restrukturisasi debitur dari sektor mineral.

Dengan demikian, kinerja BBCA pada kuartal I 2025 terlihat masih sangat baik. Namun, investor harus mencermati perkembangan kualitas aset yang memburuk dan potensi perlambatan pertumbuhan kredit di sepanjang tahun 2025.

Pada sesi I perdangan bursa, hari Kamis (24/04/2025), BBCA ditutup di level 8.650, turun 75 poin atau -0,86%. Sejak market dibuka lagi usai libur Lebaran (08/04/2025), harga saham BBCA telah naik hingga +11,25%.

Download presentasi analyst meeting BBCA kuartal I 2025.

Professional content writer, copywriter, and owner of TokoKata. Passionate blogger and SEO enthusiast. Practicing my bachelor's degree in accounting at the Indonesian Stock Exchange.