Selamat datang di TokoKata! Tempat belajar investasi dan memperluas wawasan dunia! Follow kami di Google News!

Potensi Jangka Pendek dan Menengah Saham Pertamina Geothermal PGEO - Harganya Bakal Makin Panas?

Saham Pertamina Geothermal (PGEO) sedang berada dalam fase konsolidasinya. Apakah emiten ini masih layak untuk dikoleksi? Simak analisinya!
Potensi PGEO 2024 jangka menengah dan pendek

Kenapa sih harga saham Pertamina Geothermal (IDX:PGEO) kok cenderung turun di tahun 2024 ini?

Pasalnya, sejak bulan awal Januari hingga pertengahan bulan Maret, harga saham PGEO merosot hingga sebesar 6,2%.

Hal ini tentunya sangat mengherankan mengingat kinereja emiten pada tahun 2023 tergolong memuaskan!

Selama tahun 2023, PGEO berhasil mencetak laba bersih sebesar 2,57 triliun rupiah! Laba tersebut naik sebesar 28,47% dari tahun sebelumnya. 

Tetapi kenapa harga sahamnya justru tidak mengalami peningkatan? Bagaimanakah potentsi jangka pendek dan menengahnya? Apakah saham PGEO masih layak dikoleksi di tahun 2024? 

Baca juga: Analisis Estimasi Pergerakan Harga Saham Bank Syariah Indonesia (IDX:BRIS) di Tahun 2024!

Harga Saham PGEO bergerak sideways di kuartal I 2024

Hingga 15 Maret, PGEO mengalami penurunan sebesar -6,72% salama tahun 2024.

Ternyata harga saham PGEO cenderung bergerak sideways sejak awal tahun 2024 dan tren ini mungkin akan bertahan hingga akhir Maret nanti.

Dengan kata lain, harga saham PGEO diprediksi tidak akan mengalami kenaikan ataupun penurunan yang signifikan hingga akhir Maret nanti. Hal ini disebabkan karena adanya Management and Employee Stock Option Program (MESOP) tahap I. Aksi korporasi ini mengakibatkan bertambahnya jumlah saham PGEO yang beredar. 

Masdar Indonesia Solar Holding, yang merupakan salah satu pemegang saham PGEO, terpantau mengalami dilusi. Kepemilikan sahamnya yang awalnya berada di level 15% telah turun, seiring dengan bertambahnya jumlah saham yang beredar akibat aksi MESOP.

Untuk MESOP tahap 1 ini, PGEO bisa mengumpulkan dana tambahan, sekitar Rp163 miliar, untuk memperkuat modal.

Selain aksi MESOP, sejak awal Januari hingga 15 Maret 2024, tercatat adanya foreign outflow sebesar Rp54,5 miliar.

Secara year-to-date harga saham PGEO memang telihat mengalami penurunan. Namun, sejak IPO pada tanggal 24 Februari 2023 lalu dengan harga Rp875 per lembar, harga saham PGEO sebenarnya telah mengalami kenaikan yang sangat siknifikan. Mengacu pada harga penutupan 15 Maret 2024 sebesar Rp1180, saham PGEO telah mengalami kenaikan sebesar 34,86%.

Aksi distribusi oleh investor asing masih berlanjut sejak PGEO mencapai harga tertingginya di Rp1605 pada September tahun lalu.

Harga saham PGEO diharapkan dapat keluar dari fase konsolidasinya setelah aksi MESOP selesai di akhir Maret nanti. Selain itu, penerbitan laporan keuangan kuartal I 2024 bisa juga menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga saham PGEO di tahun 2024. Laba Q1 2024 diharapkan mampu menyamai laba Q1 2023.

Prospek Saham PGEO Jangka Pendek dan Menengah!

Jika kita menilai performa fundamental PGEO, maka prospek jangka pendeknya terbilang cukup oke. Posisi keuangan terlihat sehat, dengan cashflow positif dan debt-to-equity ratio (DER) yang minim dikisaran 38%. 

Penghasilan bunga PGEO sepertinya bisa membantu mengurangi beban bunga hutang jangka panjangnya. Restrukturisasi bridge loan (hutang yang timbul sebelum IPO) menjadi hutang jangka panjang dengan green bond sepertinya sukses, dengan pembayaran bunga obligasi (dibayarkan pada bulan Oktober 2023) yang sejauh terlihat tidak ada kendala.

Dari sisi potensi pertumbuhan jangka pendeknya, PGEO juga terlihat cukup menarik!

Menurut laporan keuangan FY2023, pembangkit listrik tenaga panas bumi Lumut Balai Unit 2 sebesar 55 MW sudah 91% selesai. Targetnya commercial operation date di akhir 2024, mudah-mudahan tidak ada kendala dan bisa on time.

Target pertumbuhan menengah juga masih menarik dengan adanya pembangunan Hululais Unit 1 dan 2 dengan total 110 MW. Progresnya sudah 87% dan mudah-mudahan bisa COD di 2026. Untuk dua unit ini, rumornya akan menggunakan mekanisme perjanjian jual beli uap (PJBU) dengan PLN.

Selain itu, ada juga upaya efisiensi co-generation unit-unit lama. Jika ketiga program ini tercapai, maka target PGEO untuk mengelola PLTP dengan total kapasitas sebesar 1 gigawatt dapat tercapai pada tahun 2026!

Kinerja Finansial PGEO 2023

Untuk tahun 2024 ini, PGEO akan mengeluarkan (Rp8,52 triliun US$ 547 juta) sebagain captial expenditure (capex)! Menurut Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Energy, Yurizki Rio, 10 - 15% dari capex akan digunakan untuk mendanai maintenence unit-unit yang ada. Sisanya akan digunakan untuk menggenjot pertumbuhan PGEO secara organik dan mengantisipasi potensi merger atau akuisisi.

Sebelumnya, melalui Bloomberg, PGEO sempat dirumorkan akan mengambil alih PLTP Sorik Marapi.

Rencana PGEO untuk berekspansi ke luar negeri juga terlihat mengalami perkembangan. Pertamina Geothermal beserta AGIL dan GDC sepakat untuk mempercepat pengembangan lapangan panas bumi di Kenya.

Namun perlu diperhatikan juga risikonya. Saat ini PGEO masih dibayangi oleh hasil pemilu dan kondisi suku bunga tinggi. Oleh karena itu, penulis pribadi memutuskan untuk tetap hold PGEO, setidaknya untuk jangka pendek.

Tentang Penulis

Shoffan M. adalah seorang lulusan Sarjana Akuntansi dari Universitas Jenderal Soedirman yang saat ini bekerja sebagai content writer di sebuah perusahaan swasta. Dia juga merupakan seorang investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pengamat perkembangan pasar modal Indonesia. Follow penulis di Stockbit!

Disclaimer

Penyebutan nama saham tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus, buruk, atau pun rekomendasi jual, beli, atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja masa lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. 

Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. 

Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi. Penulis tidak menanggung kerugian dan tidak bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi akibat dari membaca artikel ini.

Professional content writer, copywriter, and owner of TokoKata. Passionate blogger and SEO enthusiast. Practicing my bachelor's degree in accounting at the Indonesian Stock Exchange.