Cadangan Devisa Indonesia Naik Jadi USD 149,9 Miliar pada Oktober 2025

Ilustrasi mata uang asing.

Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2025 mencapai US$149,9 miliar, meningkat dibandingkan posisi akhir September 2025 yang tercatat sebesar US$148,7 miliar.

Peningkatan cadangan devisa tersebut terutama bersumber dari penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa, di tengah upaya BI menstabilkan nilai tukar Rupiah menghadapi tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Pada level tersebut, posisi cadangan devisa Indonesia saat ini setara dengan pembiayaan 6,2 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, jauh di atas standar kecukupan internasional yang sekitar tiga bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa yang kuat ini mampu mendukung ketahanan sektor eksternal, sekaligus menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan nasional di tengah gejolak global.

Sementara itu, Uang Primer (M0) Adjusted pada Oktober 2025 tercatat tumbuh 14,4% secara tahunan (yoy), melanjutkan pertumbuhan 18,6% (yoy) pada bulan sebelumnya. Nilai total M0 Adjusted mencapai Rp2.117,6 triliun.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan giro bank umum di Bank Indonesia (adjusted) yang tumbuh 27,1% (yoy) serta uang kartal yang beredar yang meningkat 13,4% (yoy).

Dari sisi faktor yang memengaruhinya, BI menyebutkan bahwa pertumbuhan M0 Adjusted telah mempertimbangkan dampak kebijakan insentif likuiditas dalam kerangka pengendalian moneter adjusted, yang bertujuan menjaga keseimbangan antara stabilitas dan ketersediaan likuiditas di sistem keuangan.

Dengan kombinasi peningkatan cadangan devisa dan pertumbuhan likuiditas yang terjaga, otoritas moneter menilai kondisi ekonomi Indonesia masih memiliki fundamental yang solid untuk menghadapi dinamika ekonomi global pada akhir 2025.

Professional content writer, copywriter, and owner of TokoKata. Passionate blogger and SEO enthusiast. Practicing my bachelor's degree in accounting at the Indonesian Stock Exchange.