Bank Syariah Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 4.47 Triliun per Agustus 2024, Naik 20.59% YoY
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (IDX:BRIS) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 4.47 triliun per 31 Agustus 2024, naik 20.59% year-on-year (vs. Agustus 2023: Rp 3.71 triliun). Laba ini setara dengan 66.95% estimasi konsensus analis laba FY 2024.
Secara bulanan, untuk bulan Agustus 2024 saja, BRIS mencetak laba sebesar Rp 541 miliar, naik tipis dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai Rp 539 miliar.
Grafik laba bulanan BRIS. (TokoKata/Shoffan) |
Peningkatan laba bersih ini diiringi oleh peningkatan pembiayaan (financing) yang disalurkan. Laporan posisi keuangan per 31 Agustus 2024 menunjukkan besarnya piutang BRIS yang mencapai Rp 152.68 triliun, pembiayaan bagi hasil Rp 105.31 triliun, dan pembiayaan sewa sebesar Rp 2.77 triliun.
Dengan demikian total pembiayaan yang disalurkan oleh BRIS hingga Agustus 2024 mencapai Rp 260.76 triliun, naik 14.46% year-on-year (vs. Agustus 2023: Rp 227.82 triliun). Pertumbuhan pembiayaan ini sedikit di bawah target financial guideline manajemen BRIS FY2024, sebesar 15%.
Kemudian, BRIS juga berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK) hingga sebesar Rp 297.79 triliun per Agustus 2024, naik 16.26% year-on-year (vs. Agustus 2023: Rp 256.14 triliun). Pertumbuhan DPK BRIS jauh berada di atas target manajemen, di rentang 8.5% hingga 10%.
Peningkatan DPK ini juga ditunjang oleh peningkatan dana murah (CASA), yang naik hingga 22.15% year-on-year (Agustus 2023: Rp 153.88 triliun vs Agustus 2024: Rp 187.96 triliun)
Pertumbuhan DPK dan pembiayaan BRIS yang mencapai double digit ini tergolong masih sangat membusakan. Hal tersebut dapat mendorong perseroan untuk melanjutkan pertumbuhan double digit-nya tahun depan.
Baru-baru ini BRIS masuk ke dalam FTSE Global Equity Index untuk kategori large cap (efektif pada 23 September 2024). Akibatnya harga sahamnya berhasil menyentuh kepala tiga. Pada penutupan perdagangan saham Bursa Efek Indonesia hari Selasa, 25 September 2024 kemarin, BRIS bertahan di area Rp 3,120 per lembar saham.
Secara year-to-date, harga saham BRIS telah mengalami kenaikan pesat di atas 77% di sepanjang tahun 2024. BRIS diprediksi akan terus menguat seiring juga dengan adanya pemotongan suku bunga acuan.
Perlu diketahui bahwa pada Rapat Dewan Gubernur BI pada tanggal 18 September lalu, BI-Rate turun sebesar 25 bps menjadi 6.00%. Penurunan suku bunga acuan ini diperkirakan akan berdampak positif terhadap performa BRIS kedepannya.
Gabung dalam percakapan