Satgas Tinjau Kesiapan Penerimaan Kontainer Suspect Cs-137 di Surabaya

Menindaklanjuti hasil pemeriksaan BAPETEN di gudang Cengkeh di Surabaya, Tim Satgas Penanganan Cs-137 yang dipimpin oleh Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Publik melakukan pengecekan di lapangan serta meninjau kesiapan pelabuhan Tanjung Perak dalam menangani kontainer suspect Cs-137 yang akan tiba di Surabaya pada akhir Oktober.

Pengecekan di lapangan dilakukan dengan mengunjungi fasilitas produksi PT NJS di Kawasan Industri Maspion dan fasilitas pelabuhan Pelindo di Tanjung Perak Surabaya.

Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Radionuklida Cs-137 dan Masyrakat Beresiko Terdampak, Bara Krishna Hasibuan dalam keterangan tertulis yang diterima pada Senin (20/10/2025) mengungkapkan bahwa Satgas Penanganan Cs-137 melalui BAPETEN telah mengirim tim untuk meninjau 3 lokasi, yaitu Surabaya (lokasi pengolahan Cengkeh), Pati Jawa Tengah (lokasi perkebunan) dan Lampung (lokasi perkebunan) untuk melakukan pengecekan dan verifikasi.

“BAPETEN telah melakukan pemeriksaan dan pengambilan sample cengkeh PT. Natural Java Spice yang berasal di tempat pemrosesan (Surabaya) dan sumber bahan baku (Perkebunan Pati), serta telah mengirimkan sampel tersebut untuk dilakukan pengujian di Laboratorium Teknologi Radiasi BRIN,” kata Bara.

Menurutnya, hasil analisis menunjukkan tidak terdeteksi kontaminasi radionuklida Cs-137. Pemeriksaan lapangan oleh BAPETEN sebelumnya juga tidak menemukan indikasi paparan atau kontaminasi buatan, sehingga kondisi dinyatakan aman dari aspek radioaktivitas.

Direktur PT. NJS, Arthur Malonda menyampaikan apresiasinya atas kerja cepat dan sistematis yang dilakukan Satgas Penangan Cs-137 yang diketuai Kemenko Pangan. Hal ini memberikan motivasi bagi perusahaan untuk tetap mengekspor produk rempah Indonesia di tengah kesulitan yang dihadapi.

Penanganan Kontaminasi Cs-137 di Lampung

Bara menambahkan, pihaknya mengkonfirmasi ditemukannya kontaminasi Cs-137 pada perkebunan cengkeh di Lampung. Kontaminasi tersebut ditemukan dalam jumlah terbatas dan tidak meluas ke wilayah atau komoditas lainnya.

“Sebagai langkah kehati-hatian, BAPETEN merekomendasikan agar produk cengkeh yang terindikasi kontaminasi tidak diperjualbelikan sementara waktu hingga hasil uji laboratorium lanjutan selesai dilakukan. Tim masih melakukan penelusuran (tracing) sumber kontaminasi Cs-137,” ujar Bara.

Penanganan Kontainer Suspect Cs-137 di Surabaya

Setelah meninjau kesiapan gudang perusahaan, lanjut Bara, pihaknya sudah melakukan pengecekan kesiapan pelabuhan Tj. Perak. Satgas ingin memastikan kesiapan infrastruktur peralatan dan personel yang akan bertugas menanganani kontainer suspect yang akan tiba pada akhir Oktober.

Selanjutnya kontainer tersebut akan dicek apakah benar terdapat kontaminasi, Pengecekan dilakukan di Pelabuhan maupun di laboratorium. Apabila terdapat kontaminasi Cs-137 maka produk tersebut akan segera dimusnahkan.

“Pemerintah telah bergerak cepat melokalisir kontaminasi ini agar tidak meluas ke wilayah lain. Masyarakat dan pelaku usaha diimbau untuk tetap tenang dan menunggu hasil uji laboratorium resmi. Pemerintah akan terus memberikan informasi terkini secara terbuka kepada publik,” pungkas Bara.

Sumber: InfoPublik - Satgas Tinjau Kesiapan Penerimaan Kontainer Suspect Cs-137 di Surabaya

Professional content writer, copywriter, and owner of TokoKata. Passionate blogger and SEO enthusiast. Practicing my bachelor's degree in accounting at the Indonesian Stock Exchange.