OJK Akan Naikkan Batasan Free Float Saham Hingga 25% untuk Tingkatkan Likuiditas Pasar

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berencana menaikkan batas minimum free float bagi perusahaan tercatat dari 7,5% saat ini menjadi 25% secara bertahap, dalam upaya memperbaiki likuiditas di pasar modal Indonesia. Informasi ini disampaikan melalui laporan Kantor Berita Antara pada Sabtu.

Menurut Antara, kenaikan akan dilakukan secara gradual. Tahap pertama adalah peningkatan menjadi 10%, termasuk bagi perusahaan yang akan melakukan penawaran umum perdana (IPO). Setelah itu, batasan akan dinaikkan lagi hingga mencapai target akhir 25%.

Kepala Pengawasan Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan bahwa kajian mengenai peningkatan free float ini sudah menjadi perhatian serius regulator. Ia mengungkapkan bahwa tingkat free float Indonesia berada di sekitar 7,5%, jauh di bawah rata-rata kawasan, sehingga perlu diperbaiki untuk meningkatkan daya tarik pasar.

Free float merujuk pada jumlah saham perusahaan terbuka yang dapat diperdagangkan secara bebas oleh publik, tidak termasuk saham yang dimiliki pemegang saham pengendali atau pihak-pihak dengan kepemilikan jangka panjang.

Pembahasan mengenai peningkatan batas free float sebenarnya sudah pernah muncul hampir satu dekade lalu. Pada 2015, OJK sempat mempertimbangkan kenaikan ke rentang 10% hingga 20%, namun rencana tersebut belum terealisasi karena berbagai pertimbangan kondisi pasar dan kesiapan emiten.

Kebijakan baru ini diperkirakan akan berdampak signifikan bagi emiten yang memiliki struktur kepemilikan sangat terkonsentrasi. Banyak perusahaan kemungkinan harus menambah porsi saham yang dilepas ke publik atau melakukan penyesuaian strategi permodalan untuk memenuhi aturan yang akan diberlakukan.

Meski belum ada jadwal implementasi resmi, proses bertahap menunjukkan bahwa OJK berencana memberikan waktu transisi yang cukup bagi perusahaan terbuka untuk menyesuaikan diri. Peningkatan free float ini juga dinilai berpotensi menarik lebih banyak investor asing, memperbaiki kedalaman pasar, serta mengurangi volatilitas harga saham.