Selamat datang di TokoKata! Pengen berinvestasi saham di Amerika Serikat? Bisa cobaiin Gotrade dan langsung dapatkan bonus $2! Diawasi BAPPEBTI.

Cum Date Dan Jadwal Pembayaran Dividen Tunai Bank Syariah Indonesia (IDX:BRIS) 2024!

Bank syariah terbesar di Indonesia ini akan membayarkan dividen RP 18,55 per lembar pada tanggal 20 Juni 2024. Simak cum date-nya!,
Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kedua dari kiri). (Foto: Bank Syariah Indonesia)
Direktur Utama BSI Hery Gunardi (kedua dari kiri). (Foto: Bank Syariah Indonesia)

Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 18,55 per lembar saham, atau total senilai Rp 855,56 miliar. Dividen tersebut akan dibayarkan pada tanggal 20 Juni 2024!

Cum date dividen BRIS jatuh pada tanggal 29 Mei 2024 untuk pasar reguler dan negosiasi, dengan ex date tanggal 30 Mei 2024.

Sedangkan untuk pasar tunai, cum date jatuh pada tanggal 31 Mei dan ex date pada tanggal 3 Juni 2024.

Besarnya dividen BRIS untuk tahun ini  setara dengan 15% total laba bersih FY2023 yang nilainya mencapai Rp 5,70 triliun. 

Sisanya, sebesar 20% atau Rp 1,14 triliun disisihkan sebagai cadangan wajib dan 65% atau sebesar Rp 3,71 triliun digunakan sebagai saldo laba ditahan.

Baca juga: Alfamidi (IDX:MIDI) Tebar Dividen Rp 4,65 per Saham! Simak Jadwal Pembayarannya!

Jadwal pembayaran dividen BRIS 2024.
Jadwal pembayaran dividen BRIS 2024.

Keputusan pembagian dividen ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada hari Jumat, 17 Mei 2024 di Menara Danareksa, Jakarta Pusat.

Pada sesi perdagangan Bursa Efek Indonesia pada hari Selasa, 21 Mei 2024, harga saham BRIS ditutup di level Rp 2.360 per lembar, turun 110 poin atau -4,45%. Mengacu pada harga penutupan tersebut, dividen yield BRIS hanya mencapai 0,79%.

Dividen yield yang kecil ini diduga menjadi salah satu sentimen pendorong turunnya harga saham BRIS.

Meskipun demikian, laba bersih BRIS untuk tahun 2024 diprediksi akan tumbuh dua digit.

Menurut laporan keuangan bulanan per 30 April 2024, BRIS telah berhasil mencetak laba sebesar Rp 2,24 triliun. Laba tersebut naik 15,05% dari Rp 1,95 triliun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dalam periode yang sama.

Jadi walaupun dividen yield BRIS untuk tahun 2024 masih tergolong minim, saham bank syariah terbesar di Indonesia masih menarik untuk dibeli.

Baca juga: Sido Muncul (IDX:SIDO) Akan Bagikan Dividen Rp 18 per Lembar! Simak Cum Date dan Jadwal Pembayarannya!

Rencana Divestasi BRIS oleh BBRI dan BBNI

Pertumbuhan laba bulanan BRIS hingga April 2024.
Pertumbuhan laba bulanan BRIS hingga April 2024. (Chart: Shoffan/TokoKata)

Akan tetapi, investor perlu mewaspadai adanya sentimen negatif akibat penundaan rencana divestasi kepemilikan BRIS oleh Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank BNI (BBNI).

Menurut Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), belum ada calon investor dari Timur Tengah yang sesuai dengan kriteria ideal untuk menggantikan BRI dan BNI.

"Kementerian BUMN akan mendorong induk usaha BSI untuk meningkatkan porsi kepemilikan saham melalui pasar domestik," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, yang lebih akrab disapa Tiko, usai acara DBS Asian Insights 2024, di Jakarta Selasa (21/5/2024).

Per 30 April 2024, kepemilikan saham Bank Mandiri di BRIS mencapai 51,47%, BRI 15,38%, dan BNI 23,24%. Sedangkan Pemerintah Negara Republik Indonesia memiliki 1 lembar saham dwiwarna.

Saham yang beredar ditangan publik mencapai 9,87%.

Jika BRI atau BNI memilih untuk melepas kepemilikan Bank Syariah Indonesia langsung ke publik, harga saham BRIS diprediksi akan tertekan. Di sisi lain, hal tersebut berpotensi membuat likuiditas saham BRIS menjadi lebih baik.

Investor yang berminat untuk memiliki saham BRIS sebaiknya memantau aksi korporasi tersebut.

Baca juga: Laba Bersih Jasa Armada Indonesia (IDX:IPCM) Q1 2024 Capai Rp 38,52 Miliar: Tenggelam -18,31% YoY!

Tentang Penulis

Shoffan M. adalah seorang lulusan Sarjana Akuntansi dari Universitas Jenderal Soedirman yang saat ini bekerja sebagai content writer di sebuah perusahaan swasta. Dia juga merupakan seorang investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pengamat perkembangan pasar modal Indonesia. Follow penulis di Stockbit!

Disclaimer

Penyebutan nama saham tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus, buruk, atau pun rekomendasi jual, beli, atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja masa lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. 

Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. 

Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi. Penulis tidak menanggung kerugian dan tidak bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi akibat dari membaca artikel ini.

Professional content writer, copywriter, and owner of TokoKata. Passionate blogger and SEO enthusiast. Practicing my bachelor's degree in accounting at the Indonesian Stock Exchange.