Selamat datang di TokoKata! Tempat belajar investasi dan memperluas wawasan dunia! Follow kami di Google News!

Laba Bersih Jasa Armada Indonesia (IDX:IPCM) Q1 2024 Capai Rp 38,52 Miliar: Tenggelam -18,31% YoY!

Laba bersih IPCM turun -18,31% yoy karena pendapatan yang dibukukan kurang maksimal. Secara operasional IPCM masih terpantau positif!
Kapal Tunda Abimanyu V Milik Jasa Armada Indonesia. Foto: IPCM.
Kapal Tunda Abimanyu V Milik Jasa Armada Indonesia. Foto: IPCM.

Pada Q1 2024, PT Jasa Armada Indonesia Tbk. (IPCM) mencetak laba sebesar Rp 38,52 miliar, turun cukup drastis hingga -18,31% year-on-year (Q1 2023: Rp 47,15 miliar).

Secara quarter-on-quarter, laba bersih Q1 2024 IPCM hanya naik tipis sebesar +1,67% dari kuartal IV 2023.

Alhasil, IPCM hanya mampu mencatatkan EPS sebesar Rp 7,29 pada kuartal ini.

Baca juga: Kenapa Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (IDX:BBRI) Turun? Ternyata Ini Sebabnya!

IPCM masih mampu mencetak operating cashflow positif sebesar Rp 13,19 miliar, walaupun turun jika dibandingkan dengan tahun lalu. 

Realisasi laba bersih pada kuartal pertama 2024 tersebut di bawah ekspektasi investor. Namun, penurunan performa keuangan IPCM sepertinya telah diantisipasi oleh market.

Pada perdagangan intraday sesi II hari Rabu (08/05/2024), harga saham IPCM sentuh level Rp 262 per lembar, turun -1,50%. Kemudian, secara year-to-date, saham anak dari grup Pelindo ini telah turun hingga -7,75%.

Perlu dicatat bahwa pada tanggal 26 Januari 2024 lalu, IPCM telah membagikan dividen interim atas kinerja FY2023 sebesar Rp 3,8 per lembar saham.

Baca juga: Telkom Indonesia (IDX:TLKM) Bagi Dividen Rp 178,5 per Lembar Sahamnya: Ini Tanggal Pembayarannya!

Total Pendapatan IPCM Q1 2024 Lemah

Laporan laba rugi IPCM kuartal I 2024.
Laporan laba rugi IPCM kuartal I 2024.

Selama kuartal pertama 2024, IPCM hanya mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp 293,37 miliar, naik tipis +0,62% yoy dari Rp 291,57 miliar pada kuartal pertama 2023.

Meskipun kenaikan pendapatan total tidak signifikan, pendapatan dari kegiatan operasional utama IPCM mengalami kenaikan yang cukup baik.

Perlu diketahui bahwa IPCM merupakan perusahaan penyedia jasa pelayanan kapal. Jasa tersebut mencakup penyediaan jasa pemanduan dan penundaan kapal untuk membantu kapal keluar masuk pelabuhan.

Kenaikan pendapatan dari kegiatan operasional utama mencapai +13,73% yoy (Q1 2024: Rp 268,92 miliar vs Q1 2023: Rp 236,45 miliar).

Sayangnya, perseroan tidak membukukan pendapatan dari kegiatan usaha penyediaan jasa pengelolaan kapal pada Q1 2024.

Kemudian pendapatan dari jasa pengangkutan mengalami penurunan hingga -41,23% yoy (Q1 2024: Rp 24,54 miliar vs Q1 2023: Rp 41,62 miliar) 

Pendapatan keuangan IPCM juga terpantau menurun pada Q1 2024, turun hingga -12,91% yoy.

Akibatnya, total pendapatan IPCM pada Q1 tergolong lemah.

Namun, untuk kuartal selanjutnya, IPCM diprediksi akan mampu mencetak kinerja lebih baik.

Hal ini tak lepas dari tambahan pendapatan dari daerah operasional baru, seperti Maluku Utara yang berkontribusi hingga Rp 14,59 miliar terhadap pos pendapatan, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 9,70 miliar.

Selain itu, porsi pendapatan dari pihak ketiga juga mengalami kenaikan signifikan, hingga +88,22% yoy. Porsi pendapatan dari pihak ketiga terhadap total pendapatan pada Q1 2023 hanya sebesar 12,55%. Sedangkan pada Q1 2024, kontribusi pendapatan dari pihak ketiga mencapai 23,62% dari total pendapatan.

IPCM tidak lagi hanya bergantung pada pendapatan dari induknya Pelindo dan pihak berelasi lainnya, sesama BUMN. Hal ini membuat IPCM menjadi lebih komersial dan kompetitif.

Baca juga: BRIS Cetak Laba Bersih Rp 1,71 Triliun Pada Q1 2024! Tumbuh Dua Digit, Begini Harga Wajarnya!

Beban Pokok Pendapatan IPCM Q1 2024 Naik

Meskipun pendapatannya tidak jauh beda jika dibandingkan dengan tahun lalu, naiknya beban pokok mengakibatkan laba bersih IPCM pada Q1 2024 tertekan cukup signifikan. 

Pada kuartal ini, beban pokok pendapatan mengalami kenaikan hingga +4,27% yoy (Q1 2024: Rp 217,83 miliar vs Q1 2023: Rp 208,92 miliar).

Pos-pos beban pokok yang mengalami kenaikan termasuk beban penyusutan (+109,46% yoy), perbaikan dan pemeliharaan (+41,06% yoy), umum (+52,96% yoy), gaji (+1,42% yoy), serta kerja sama mitra usaha (+7,11% yoy).

Baca juga: Saham Telkom Indonesia (IDX:TLKM) Longsor: Apa Penyebabnya?

Potensi Dividen IPCM 2024

Meskipun kinerja IPCM pada Q1 2024 tergolong mengecewakan, IPCM berpotensi untuk membagikan dividen dengan payout ratio tinggi atas kinerja FY2023.

Pada tanggal 12 Juni 2024, IPCM akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Salah agenda rapat adalah penetapan dividen final.

Jasa Armada Indonesia berhasil meraih laba bersih sebesar Rp158 miliar di tahun 2023 dengan EPS sebesar Rp29,88. Jika asumsi payout rasionya kurang lebih sama dengan tahun lalu, yaitu sekitar 75%, maka total dividen yang bisa dibagikan oleh IPCM adalah sebesar Rp22.41 rupiah per lembar.

Seperti yang telah disebutkan, IPCM telah membagikan dividen interim sebesar Rp 3,8 per lembar pada bulan Januari 2024.

Maka dividen final yang masih bisa dibagikan oleh IPCM di tahun 2024 ini menjadi sekitar Rp18,61 per lembar!

Baca juga: Jasa Armada Indonesia (IPCM) Cetak Laba Bersih Rp158 Miliar! Bakal Tebar Dividen?

Tentang Penulis

Shoffan M. adalah seorang lulusan Sarjana Akuntansi dari Universitas Jenderal Soedirman yang saat ini bekerja sebagai content writer di sebuah perusahaan swasta. Dia juga merupakan seorang investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pengamat perkembangan pasar modal Indonesia. Follow penulis di Stockbit!

Disclaimer

Penyebutan nama saham tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus, buruk, atau pun rekomendasi jual, beli, atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja masa lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. 

Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data. 

Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi. Penulis tidak menanggung kerugian dan tidak bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi akibat dari membaca artikel ini.

Professional content writer, copywriter, and owner of TokoKata. Passionate blogger and SEO enthusiast. Practicing my bachelor's degree in accounting at the Indonesian Stock Exchange.