Barito Renewables Energy (IDX:BREN) Batal Masuk Index Global FTSE Karena FCA!
Pipa uap pembangkit listrik tenaga panas bumi milik BREN. (Foto: baritorenewables.co.id) |
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN, milik Prajogo Pangestu, batal masuk FTSE Global Equity Index Series (GEIS)! Hal ini disebabkan karena BREN ternyata tidak lagi memenuhi syarat untuk masuk ke dalam index bergengsi tersebut akibat masuk ke dalam papan pemantauan khusus BEI!
Awalannya, BREN sempat menjadi salah satu perseroan Indonesia dengan large capitalization yang akan masuk ke FTSE GEIS. Keputusan tersebut harusnya efektif pada Senin 24 Juni 2024 mendatang.
Namun, sejak tanggal 29 Mei 2024, BREN masuk ke dalam papan pemantauan khusus dan sahamnya diperdagangkan dengan mekanisme Full Call Auction (FCA). Akibatnya, FTSE Russel memutuskan untuk menunda masuknya BREN ke dalam index FTSE GEIS.
FTSE Russel menunda masuknya BRE ke index FTSE GEIS sampai waktu yang tidak ditentukan. |
Sebelum masuk papan pemantauan khusus, saham BREN telah digembok Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak sesi pertama Senin 27 Mei hingga Selasa 28 Mei 2024. Kebijakan tersebut diambil menyusul peningkatan harga kumulatif yang signifikan terhadap saham perusahaan energi terbarukan terbesar di Indonesia ini.
Perusahaan tercatat akan ditempatkan pada papan pemantauan khusus apabila dikenakan penghentian sementara perdagangan efek (suspensi) selama lebih dari 1 hari bursa yang disebabkan oleh aktivitas perdagangan.
Oleh karena itu, karena BREN mengalami suspensi hingga dua hari bursa, maka sahamnya masuk ke dalam papan pemantauan khusus dan diperdagangkan dengan mekanisme FCA.
BREN sempat ARB 3 Hari Berturut-turut Akibat FCA
BREN ditutup di harga Rp11.250 per saham pada hari terakhir sebelum suspensi. Dalam enam bulan terakhir, BREN telah menguat 145,63% per Selasa (27/5/2024). Pada sesi I dengan skema FCA pada tanggal 29 Mei 2024, harga saham BREN langsung terjun -10% atau ARB ke level Rp 10.125 per lembar.
Perlu diketahui bawah batas auto reject bawah dan atas untuk mekanisme FCA adalah 10%.
BREN sempat ditutup dalam posisi ARB setidaknya 3 kali, dari 29 Mei hingga 31 Mei 2024, sejak masuk ke dalam papan pemantauan khusus. Hal tersebut mengakibatkan IHSG sempat jatuh ke level 6.900 karena BREN memiliki bobot yang cukup signifikan.
Pada sesi perdagangan hari Senin (3 Juni 2024), BREN ditutup di level Rp 7.950 dan pada penutupan tanggal 4 Juni 2024, saham BREN terpantau mengalami rebound, closing di level Rp 8,250.
Dengan diberlakukannya mekanisme FCA, investor BREN tak lagi bisa mengamati bid offer sebagaimana perdagangan saham biasa. Fitur yang disajikan bursa hanya Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV). Sahamnya diperdagangkan dalam 5 sesi setiap harinya, kecuali hari Jumat, yang hanya terdiri dari 4 sesi.
Dengan demikian maka BREN akan keluar dari papan utama, dan berpindah dalam papan pemantauan khusus selama 30 hari.
Disclaimer
Penyebutan nama saham tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus, buruk, atau pun rekomendasi jual, beli, atau tahan untuk saham tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja masa lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang.
Semua data dan hasil pengolahan data diambil dari sumber yang dianggap terpercaya dan diolah dengan usaha terbaik. Meski demikian, penulis tidak menjamin kebenaran sumber data.
Data dan hasil pengolahan data dapat berubah sewaktu-waktu tanpa adanya pemberitahuan. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi. Penulis tidak menanggung kerugian dan tidak bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi akibat dari membaca artikel ini.
Gabung dalam percakapan