Rencana merger dengan Grab: investor GoTo bakal depak CEO Patrick Walujo?

Pengemudi ojek online Gojek. (Foto: Afif Ramdhasuma/Unsplash)
Pengemudi ojek online Gojek. (Foto: Afif Ramdhasuma/Unsplash)

Sejumlah investor utama GoTo Group termasuk SoftBank Group Corp., Provident Capital Partners, dan Peak XV Partners dikabarkan tengah berupaya mengganti posisi Chief Executive Officer (CEO) Patrick Walujo.

Hal ini diduga sebagai langkah yang dapat mempercepat pembicaraan akuisisi oleh Grab Holdings Ltd.

Menurut Bloomberg, sejumlah pemegang saham besar telah menandatangani memo kepada dewan direksi GoTo untuk meminta digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Dalam permintaan tersebut, para investor mengusulkan agenda pemungutan suara terkait pergantian CEO, yang selama masa jabatannya sejak 2023, nilai pasar GoTo turun lebih dari 40%. Walujo juga disebut-sebut menentang rencana akuisisi oleh Grab.

Langkah ini muncul di tengah meningkatnya spekulasi bahwa dua perusahaan teknologi besar Asia Tenggara tersebut akan kembali melanjutkan pembicaraan mengenai potensi merger yang dapat mengubah peta industri digital kawasan.

Pemerintah Indonesia baru-baru ini mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah memfasilitasi pembicaraan antara GoTo dan Grab, dengan melibatkan Lembaga Pengelola Investasi Danantara sebagai bagian dari rencana konsolidasi.

Danantara dikabarkan telah menjajaki opsi kepemilikan minoritas di entitas gabungan sejak awal tahun ini. Analis menilai bahwa keterlibatan lembaga tersebut dapat membantu meredakan kekhawatiran terkait kepentingan nasional dan regulasi persaingan usaha.

Pasca laporan ini, saham GoTo di Bursa Efek Indonesia sempat berbalik arah dan naik hingga 4,5%, sehingga kapitalisasi pasar perusahaan mencapai sekitar US$5 miliar. Sementara itu, Grab yang tercatat di bursa New York memiliki valuasi sekitar US$24 miliar.

Sejak menjabat sebagai CEO pada 2023, Patrick Walujo berupaya memperbaiki fundamental bisnis GoTo.

Dalam dua tahun terakhir, ia menjual unit e-commerce Tokopedia yang merugi, memperkuat layanan pembayaran digital, serta memperluas bisnis pinjaman konsumen.

Upaya tersebut membuat perusahaan mencatatkan laba secara teradjusted basis, meski harga sahamnya tetap tertekan akibat ketidakpastian makroekonomi dan perlambatan pertumbuhan pendapatan.

GoTo telah menjadwalkan RUPSLB pada 17 Desember 2025, namun belum mengungkapkan agenda resmi rapat tersebut. Perusahaan menegaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan bagian dari prosedur tata kelola rutin dan tidak berkaitan dengan aksi korporasi tertentu.

GoTo juga menyatakan mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ekosistem digital nasional serta berkomitmen untuk mematuhi kebijakan dan regulasi yang berlaku.

Sementara itu, belum jelas apakah para pemegang saham yang mendorong perubahan manajemen akan memperoleh dukungan mayoritas.

Jika proposal tersebut disetujui, dewan direksi perlu menunjuk pengganti Walujo. Nama Hans Patuwo, Chief Operating Officer GoTo, disebut-sebut menjadi kandidat potensial.

Rencana merger antara Grab dan GoTo sebelumnya terkendala oleh isu antitrust dan kekhawatiran politik di Indonesia mengenai potensi kenaikan tarif transportasi daring, pengurangan lapangan kerja, serta hilangnya kemandirian perusahaan teknologi nasional.

Grab yang didukung oleh Uber Technologies Inc. dikabarkan menilai GoTo dengan valuasi lebih dari US$7 miliar, dengan opsi akuisisi saham penuh sekitar 100 rupiah per saham, meski angka tersebut kemungkinan berubah mengikuti penurunan harga saham GoTo.

Kedua perusahaan telah mencatat pertumbuhan dua digit, namun margin keuntungan masih terbatas. Setelah periode ekspansi agresif selama bertahun-tahun, baik Grab maupun GoTo kini berfokus pada profitabilitas.

GoTo sebelumnya menjual Tokopedia kepada ByteDance Ltd.’s TikTok senilai US$1,5 miliar, keluar dari pasar Vietnam, dan memperkuat bisnis pinjaman serta layanan finansial di Indonesia dan Singapura.

Meski potensi sinergi dari merger dinilai besar, rencana akuisisi ini juga memunculkan kekhawatiran publik tentang hilangnya kedaulatan teknologi nasional dan dampak sosial-ekonomi bagi pekerja serta konsumen di tengah kondisi ekonomi yang masih penuh tantangan.

Baca juga: Pabrik Petrokimia Lotte Chemical diresmikan! Indonesia hemat Rp 23,2 triliun per tahun

Professional content writer, copywriter, and owner of TokoKata. Passionate blogger and SEO enthusiast. Practicing my bachelor's degree in accounting at the Indonesian Stock Exchange.